Penulisan Bulan Ramadlan Versi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah NU

Penulisan Bulan Ramadlan Versi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah NU

For Komentator :: Penulisan Bulan Ramadlan Versi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah NU
Pembahasan pertama ini adalah pembahasan yang ada di blog Ramadlan dengan judul "Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan" dan juga tulisan yang berjudul "Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan"
Bagi sobat yang ingin berkomentar silahkan berkomentar disini, karena di blog Ramadlan memang tidak menyediakan Komentar, dan sebagai gantinya silahkan diskusi disini saja. namun diskusinya jangan oot alias tidak nyambung. komentar yang tidak nyambung tidak akan saya publikasikan dan komentar yang meninggalkan link terutama link hidup akan saya hapus atau saya spam. dan saya sangat berharap teman teman bisa memahami peraturan ini. dan selamat berdiskusi.
Posted by Bulan Ramadlan Komentator, Published at 23.37 and have 2 komentar
  1. Keistimewaan Bulan Ramadhan19 November 2018 pukul 23.34

    hadits ini bagaimana?
    ini menggunakan ramadhan
    Keistimewaan Bulan Ramadhan
    Sesungguhnya Allah Ta’ala mengkhususkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang banyak. Allah Ta’ala berfirman,
    شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
    “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)

    BalasHapus